Minggu, 30 Maret 2014

Miracle Of Love


Suasana di perumahan Bakti Persada Indah kini telah berubah sejak kedatangan seorang wanita yang multitalent itu. Lathifa, namanya biasa dipanggil dengan Ifah...begitu sempurnanya dia bakat apapun ada di dia...( itu sih kalo menurut gue ). Sudah dua minggu ini Ifah tinggal di sebuah tempat dimana anak – anak belajar membaca, menulis, dan mengaji dan belajar apapun mengenai kehidupan.Ya...disitulah ia tinggal...yaitu di TPQ Al – Falah, ia mengajar sebagai ustadzah jilid 2. Ia mengajar setiap sore, tepatnya setelah pulang dari kampus.
Gaya bicaranya yang khas, banyolan banyolannya yang renyah, serta nada bicarnya seperti Piano, mencairkan suasana di Perumahan Bakti Persada Indah ) BPI. Dia bisa membuat orang tertawa, dari yang tua ampe yang muda...anak kecilpun juga ikut tertawa. Banyoalnnya bisa membuat orang sedih jadi senang..orang yang mempunyai beban berat jadi ringan..., dan orang yang strespun...juga tambah stress karna dia haha...
Warga perumahanpun banyak yang suka padaanya. Ya...wajarlah kalo banyak yang suka sama dia. Selain jadi ustadzah di TPQ Al – Falah dia menjadi guru les private komputer di rumah bu RT. Dengan sabar diapun menjalaninya.

Adzan magrib pun tlah tiba...sesegera ia mengambil air wudhu dan pergi ke masjid yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Terpaku pandangannya pada salah satu pria. “ Siapa lelaki itu...subhanallah...betapa tampannya pria itu.” Kata Timbul dalam hati.
Dan iapun melihat pria itu setiap hari...karena memang dia rajin berjama’ah. Sepulang dari masjid...iapun penasaran kepada pria itu. Dalam hatipun bertanya – tanya Siapa pria itu sebenarnya?
Saking penasarannya dia, diapun langsung menanyakan pria itu itu kepada salah satu ustadzah. Halimah namanya....
“ Mbak Halim, siapakah lelaki yang setiap hari di masjid itu, penasaran sekali aku dengannya” Gumam Ifah dengan gaya bicara khas Batak.
“ Hah...!!” Teriak ustadzah – ustadzah lainnya yang sengaja tidak mendengar pembicaraann mereka. Mereka sangat terkejut ketika Timbul mengatakan seperti itu. Yah...pantas saja mereka terkejut.Semua ustadzah yang disitu pernah jatuh hati kepada pria itu...namun karna sesuatu hal mereka pensiun dan menutup hati untuk menjadi pujaan hatinya.
“ Fahri, namanya...” Sahut ustadzah Linda
“ Ohhh.....” jawab Ifah sambil mengangguk – anggukkan kepala
“ Kenapa dek...kamu naksir ? “ Tanya ustadzah Anisa
” Hehe.....” Ifah hanya tersenyum malu.
Keesokan harinya kepanikan melanda karena hari ini dia masuk jam 7, sedangkan air persediaan air sudah habis. Dengan terpaksa iapun lari ke masjid untuk mandi,,,,Sambil ia bernyanyi lagu india, Dil Hai Tumhara favoritnya tiba tiba seorang pria keluar dari kamar mandi. Seketika itupun Ifah terkejut,,karena lelaki itu adalah Fahri...Ifah tersipu malu melihatnya begitu pula dengan Fahri. Sesegera itu Fahri lari dan motornyapun di gas poll....Ifah tertawa terpingkal – terpingkal melihat ekspresi muka Fahri yang kepanikan.
Malam harinya kebetulan di masjid diadakan rapat pembentukan panitia harlah RISMAF ( Remaja Islam Masjid Al – Falah ). Betapa senangka si Ifah ketika ia mendapati satu patner dengan Fahri...sejak saat itulah mereka berdua saling mengenal...tuker – tukeran nomor Handphone...dan mulai itulah mereka sering smsan.
Suatu hari ustadzah Halimah tanpa sengaja ia membaca sms dari Fahri. Ustadzah halimahpun langsung memberitahukan kepada ustadzah – ustadzah yang lain. Merekapun terkejut setelah mendengar berita itu...
“ Haaa....beneran si Yatim smsan sama Fahri?” Gumam ustadzah Anisa yang seolah – olah tak percaya. Begitu pula dengan ustadzah – ustadzah lainnya....mereka tidak percaya kalau Timbul dapat meluluhkan hatinya Fahri...
“ Ternyata....selera Fahri rendah juga ya....dia menyukainya wanita yang sebenarnya lebih pantas untuk dijadikan adik “ Kata ustadzah Anisa
“ Husss...gag boleh ngomong gitu an...iya..meskipun dia fisiknya tidak seindah kamu...tapi hatinya baik bagaikan mutiara...dia juga seorang yang multitalent...dan akupun kagum padanya “ Sahut ustadzah Halimah yang atas pembelaannya terhadap ustadzah Lathifah.
“ Iya..iya..maaf...khilaf. Astagfirullahaladzim...” Kata ustadzah Anisa dengan segala kekhilafannya.
Di dalam kelaspun dia sering di hina dan di caci maki oleh anak didiknya....meskipun begitu, dia tetap tersenyum dan tegar menghadapi ini semua. Malah terkadang dia menjadikan hinaan – hinaan itu sebagai banyolan banyoalan yang renyah.

Kala itu, ditengah – tengah malam ustadzah Lathifah keluar menatap langit dan bintang....Iapun termenung dalam lamunannya...saat itu pula Fari lewat dan tersenyum padanya...seketika itu pula ia refleks kegirangan dan bernyanyi- nyayi ala Kajoll.
“ Kamu kenapa dek...kok kelihatannya senang sekali “ Ustadzah halimah panasaran
“ Fahri tadi tersenyum padaku “ Jawabnya yang masih terbanyang banyang senyuman indah dari Fahri.
“ Oh...cie....dek yatim...wah selamat ya dek “ Ucap ustadzah Haliamah.
Ustadzah lainnya pun ikut memberikan ucapan selamat kepada Yatim.
“ Selamat ya dek....wah kamu hebat, kamu bisa ngalahin ustadzah – ustadzah yang lain dek,,,kamu bisa membuat Fahri suka padamu...padahal...dia adalah tipe orang yang cuek.”
“ apalagi kalu sama ustadzah disini...” sahut ustadzah Anisa.
“ Aku mendukungmu dek...”  ucap ustadzah Halimah.
Yang lainnya pun juga memberikan dukungan kepada ustadzah Lathifah.
Timbul sendiripun jadinya bingung....
“ Kenapa jadi gini ya....tau ah mendingan tidur aja “ Kata Ifah sambil ia beranjak menuju kasurnya.
Sejak saat itulah jika ada pertemuan – pertemuan atau rapat Ustadzah Lathifah dan Fahri pun sering dibikin sebagai banyolan.
Tiba saatnya ustadzah Lathifah mempresentasikan progam kerja yang telah dibuatnya bersama patnernya....
“ Jadi program yang pertama adalah adalah senam sehat setiap dua minggu sekali....” Terangnya sambil menirukan gaya khas Syahrini.
“ Lalu siapa yang jadi pemandu “ Tanya salah satu audiens
“ Ya...jelas ayang Fahri “ tuturnya dengan nada mesra dan gestur tubuhnya yang penuh dengan ekspresi.
Seketika itu pula audiens tertawa terpingkal – pingkal...ada yang gulung – gulung di lantai, ada memukul – mukul tembok, dan ada juga yang menahan tawa sampai sakit perut...
Dan Fahripun...wajahnya memerah bagaikan ikan yang dipanggang. Dia sangat malu sekali.
Setelah ustadzah Lathifah selesai presentasi...dia pun berjalan ala cat walk menuju tempat duduknya.
Audiens pun masih tertawa dengan kelucuannya.
Beberapa hari kemudian....tiba saatnya Fahripun mengungkapkan perasaan padanya....Dan Ifahpun tercengang – cengang...dan tak bisa berkata – kata bibirnyapun kaku seperti es batu..tangannya sulit digerakkan....Dia tidak bisa menjawabnya.
Keesokan harinya Fahri pun terkejut setelah mendapati sms dari ustadzah Lathifah bahwa dia tidak bisa menerimanya. Fahripun sangat kecewa dengan jawaban Lathifah. Dan Fahripun mencari tau mengapa yatim tidak menerima cintanya.
Pada waktu yang tepat...akhirnya Yatimpun berkata jujur dengan fahri...bahwa ada pria lain yang dicintainya, dan pria itu bukan Fahri.
“ Aku kira selama ini kau menyukaiku?” tutur Fahri
“ Aku hanya menganggap kamu sebagai teman biasa tidak lebih” jelas ifah
“ Jadi selama ini kau menganggap aku hanya teman biasa? Lalu apa maksud dengan tatapan yang kemaren? “ kesal Fahri
“ Bukan begitu Fahri, maksud aku...”
Belom selesai Ifah menerangkan tiba –tiba handpone Fahri berbunyi.
“ Maaf, aku harus pergi sekarang ada urusan yang blom aku selesaikan “ jelas Fahri
Fahripun akhirnya meninggalkan Ifah dengan penuh kekecewaan.
Ifah sangat merindukan orang yang kini dicintainya...yaitu teman semasa kecilnya yang kini entah dimana...Sedangkan Fahri...Fahri selalu berharap kalo Ifah bisa menerimanya.
Beberapa tahun kemudian akhirnya pria yang ditunggu – tunggu oleh Ifah pun tiba dari Kairo...Setelah beberapa bulan kemudian lelaki itu menepati janjinya....
“ Aku akan melamarmu segera” tutur lelaki itu

Kini tiba saatnya pernikahan ustadzah Lathifah dengan pria itu....dan dengan sangat terpaksa Fahri datang kepernikahan itu....
“Pedih rasanya melihat ifah  bersanding bersamanya “ Gumam Fahri dalam hati....

Lima tahun kemudian Ifah sudah  dikaruniai 1 anak laki – laki yang kini genap berusia 2 tahun....
Dan Fahri pun kini harus menerima seorang wanita,Hafisah namanya dia adalah teman semasa kecil Fahri.Fahripun bersedia menikahinya. Pernikahanpun berjalan dengan lancar, hingga akhirnya mereka dikaruniai seorang anak perempuan, namun sayang Hafisah meninggal saat melahirkan sang bayi.
***
Selang beberapa hari kemudian orang tua Fahri merasa kasian terhadap Fahri, merekapun berencana menjodohkan Fahri dengan seseorang....
“ Fahri, ibu akan mencarikan pengganti Hafisah “ Kata ibu dengan nada pelan
“ terserah ibu saja” Fahripun menyetujuinya tanpa ada perlawanan.

Kini tiba saatnya pernikahan itu, Fahripun dengan besar hati akan menerima wanita itu dengan sepenuh hati, meskipun ia tidak pernah bertemu sebelumya.
Dan setelah cadar tersebut dibuka....sontak Fahri terkejut...
“ Lathifah??? Benar ini lathifah?” Fahri benar – benar terkejut ternyata wanita yang dinikahinya saaat ini adalah Ifah...orang yang sangat dicintainya.
“ Lathifah, bagaimana bisa...kau beradadisini? Lalu bagaimana dengan suamimu? “ Tanya Fahri yang masih dikejutkan dengan kehadiran lathifah.
“ Suamiku sudah meninggal dua tahun yang  lalu” terang ifah
“ Benar Nak, sebenarnya dari dulu ibu dan bapak ingin menjodohkan mu dengan Lathifah, namun karna Lathifah sudah bersuami, ya...mau apalagi...” Sahut ibu Fahri

Fahri dan Lathifahmpun saling bertatap muka, matanya bertemu dan sulit untuk dilepaskan bagaikan tarik mmenarik antar magnet, hatinya pun bertemu menjadi satu bagaikan garam yang larut dalam air.
***
Merekapun kini hidup bahagia dengan dua anak mereka....yaitu Lana Lani.


Sekian....dan terimakasih J

Tidak ada komentar: