Suasana di perumahan Bakti Persada Indah kini
telah berubah sejak kedatangan seorang wanita yang multitalent itu. Lathifa,
namanya biasa dipanggil dengan Ifah...begitu sempurnanya dia bakat apapun ada
di dia...( itu sih kalo menurut gue ). Sudah dua minggu ini Ifah tinggal di
sebuah tempat dimana anak – anak belajar membaca, menulis, dan mengaji dan belajar
apapun mengenai kehidupan.Ya...disitulah ia tinggal...yaitu di TPQ Al – Falah,
ia mengajar sebagai ustadzah jilid 2. Ia mengajar setiap sore, tepatnya setelah
pulang dari kampus.
Gaya bicaranya yang khas, banyolan banyolannya
yang renyah, serta nada bicarnya seperti Piano, mencairkan suasana di Perumahan
Bakti Persada Indah ) BPI. Dia bisa membuat orang tertawa, dari yang tua ampe
yang muda...anak kecilpun juga ikut tertawa. Banyoalnnya bisa membuat orang
sedih jadi senang..orang yang mempunyai beban berat jadi ringan..., dan orang
yang strespun...juga tambah stress karna dia haha...
Warga perumahanpun banyak yang
suka padaanya. Ya...wajarlah kalo banyak yang suka sama dia. Selain jadi
ustadzah di TPQ Al – Falah dia menjadi guru les private komputer di rumah bu
RT. Dengan sabar diapun menjalaninya.
Adzan magrib pun tlah tiba...sesegera ia mengambil
air wudhu dan pergi ke masjid yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Terpaku
pandangannya pada salah satu pria. “ Siapa lelaki itu...subhanallah...betapa
tampannya pria itu.” Kata Timbul dalam hati.
Dan iapun melihat pria itu setiap hari...karena
memang dia rajin berjama’ah. Sepulang dari masjid...iapun penasaran kepada pria
itu. Dalam hatipun bertanya – tanya Siapa pria itu sebenarnya?
Saking penasarannya dia, diapun langsung
menanyakan pria itu itu kepada salah satu ustadzah. Halimah namanya....
“ Mbak Halim, siapakah lelaki yang setiap hari di
masjid itu, penasaran sekali aku dengannya” Gumam Ifah dengan gaya bicara khas
Batak.
“ Hah...!!” Teriak ustadzah – ustadzah lainnya
yang sengaja tidak mendengar pembicaraann mereka. Mereka sangat terkejut ketika
Timbul mengatakan seperti itu. Yah...pantas saja mereka terkejut.Semua ustadzah
yang disitu pernah jatuh hati kepada pria itu...namun karna sesuatu hal mereka
pensiun dan menutup hati untuk menjadi pujaan hatinya.
“ Fahri, namanya...” Sahut ustadzah Linda
“ Ohhh.....” jawab Ifah sambil mengangguk –
anggukkan kepala
“ Kenapa dek...kamu naksir ? “ Tanya ustadzah
Anisa
” Hehe.....” Ifah hanya tersenyum
malu.
Keesokan harinya kepanikan melanda karena hari ini
dia masuk jam 7, sedangkan air persediaan air sudah habis. Dengan terpaksa
iapun lari ke masjid untuk mandi,,,,Sambil ia bernyanyi lagu india, Dil Hai
Tumhara favoritnya tiba tiba seorang pria keluar dari kamar mandi. Seketika
itupun Ifah terkejut,,karena lelaki itu adalah Fahri...Ifah tersipu malu
melihatnya begitu pula dengan Fahri. Sesegera itu Fahri lari dan motornyapun di
gas poll....Ifah tertawa terpingkal – terpingkal melihat ekspresi muka Fahri
yang kepanikan.
Malam harinya kebetulan di masjid
diadakan rapat pembentukan panitia harlah RISMAF ( Remaja Islam Masjid Al –
Falah ). Betapa senangka si Ifah ketika ia mendapati satu patner dengan
Fahri...sejak saat itulah mereka berdua saling mengenal...tuker – tukeran nomor
Handphone...dan mulai itulah mereka sering smsan.
Suatu hari ustadzah Halimah tanpa sengaja ia
membaca sms dari Fahri. Ustadzah halimahpun langsung memberitahukan kepada
ustadzah – ustadzah yang lain. Merekapun terkejut setelah mendengar berita
itu...
“ Haaa....beneran si Yatim smsan sama Fahri?”
Gumam ustadzah Anisa yang seolah – olah tak percaya. Begitu pula dengan
ustadzah – ustadzah lainnya....mereka tidak percaya kalau Timbul dapat
meluluhkan hatinya Fahri...
“ Ternyata....selera Fahri rendah juga ya....dia
menyukainya wanita yang sebenarnya lebih pantas untuk dijadikan adik “ Kata
ustadzah Anisa
“ Husss...gag boleh ngomong gitu
an...iya..meskipun dia fisiknya tidak seindah kamu...tapi hatinya baik bagaikan
mutiara...dia juga seorang yang multitalent...dan akupun kagum padanya “ Sahut
ustadzah Halimah yang atas pembelaannya terhadap ustadzah Lathifah.
“ Iya..iya..maaf...khilaf.
Astagfirullahaladzim...” Kata ustadzah Anisa dengan segala kekhilafannya.
Di dalam kelaspun dia sering di hina dan di caci
maki oleh anak didiknya....meskipun begitu, dia tetap tersenyum dan tegar
menghadapi ini semua. Malah terkadang dia menjadikan hinaan – hinaan itu
sebagai banyolan banyoalan yang renyah.
Kala itu, ditengah – tengah malam ustadzah
Lathifah keluar menatap langit dan bintang....Iapun termenung dalam
lamunannya...saat itu pula Fari lewat dan tersenyum padanya...seketika itu pula
ia refleks kegirangan dan bernyanyi- nyayi ala Kajoll.
“ Kamu kenapa dek...kok kelihatannya senang sekali
“ Ustadzah halimah panasaran
“ Fahri tadi tersenyum padaku “ Jawabnya yang
masih terbanyang banyang senyuman indah dari Fahri.
“ Oh...cie....dek yatim...wah selamat ya dek “
Ucap ustadzah Haliamah.
Ustadzah lainnya pun ikut memberikan ucapan
selamat kepada Yatim.
“ Selamat ya dek....wah kamu hebat, kamu bisa
ngalahin ustadzah – ustadzah yang lain dek,,,kamu bisa membuat Fahri suka
padamu...padahal...dia adalah tipe orang yang cuek.”
“ apalagi kalu sama ustadzah disini...” sahut
ustadzah Anisa.
“ Aku mendukungmu dek...” ucap ustadzah Halimah.
Yang lainnya pun juga memberikan dukungan kepada
ustadzah Lathifah.
Timbul sendiripun jadinya bingung....
“ Kenapa jadi gini ya....tau ah
mendingan tidur aja “ Kata Ifah sambil ia beranjak menuju kasurnya.
Sejak saat itulah jika ada pertemuan – pertemuan
atau rapat Ustadzah Lathifah dan Fahri pun sering dibikin sebagai banyolan.
Tiba saatnya ustadzah Lathifah mempresentasikan
progam kerja yang telah dibuatnya bersama patnernya....
“ Jadi program yang pertama adalah adalah senam
sehat setiap dua minggu sekali....” Terangnya sambil menirukan gaya khas
Syahrini.
“ Lalu siapa yang jadi pemandu “ Tanya salah satu
audiens
“ Ya...jelas ayang Fahri “ tuturnya dengan nada
mesra dan gestur tubuhnya yang penuh dengan ekspresi.
Seketika itu pula audiens tertawa terpingkal –
pingkal...ada yang gulung – gulung di lantai, ada memukul – mukul tembok, dan ada
juga yang menahan tawa sampai sakit perut...
Dan Fahripun...wajahnya memerah bagaikan ikan yang
dipanggang. Dia sangat malu sekali.
Setelah ustadzah Lathifah selesai presentasi...dia
pun berjalan ala cat walk menuju tempat duduknya.
Audiens pun masih tertawa dengan
kelucuannya.
Beberapa hari kemudian....tiba saatnya Fahripun
mengungkapkan perasaan padanya....Dan Ifahpun tercengang – cengang...dan tak
bisa berkata – kata bibirnyapun kaku seperti es batu..tangannya sulit
digerakkan....Dia tidak bisa menjawabnya.
Keesokan harinya Fahri pun terkejut setelah mendapati
sms dari ustadzah Lathifah bahwa dia tidak bisa menerimanya. Fahripun sangat
kecewa dengan jawaban Lathifah. Dan Fahripun mencari tau mengapa yatim tidak
menerima cintanya.
Pada waktu yang tepat...akhirnya Yatimpun berkata
jujur dengan fahri...bahwa ada pria lain yang dicintainya, dan pria itu bukan
Fahri.
“ Aku kira selama ini kau menyukaiku?” tutur Fahri
“ Aku hanya menganggap kamu sebagai teman biasa
tidak lebih” jelas ifah
“ Jadi selama ini kau menganggap aku hanya teman
biasa? Lalu apa maksud dengan tatapan yang kemaren? “ kesal Fahri
“ Bukan begitu Fahri, maksud aku...”
Belom selesai Ifah menerangkan tiba –tiba handpone
Fahri berbunyi.
“ Maaf, aku harus pergi sekarang ada urusan yang blom aku selesaikan “ jelas Fahri
“ Maaf, aku harus pergi sekarang ada urusan yang blom aku selesaikan “ jelas Fahri
Fahripun akhirnya meninggalkan Ifah dengan penuh
kekecewaan.
Ifah
sangat merindukan orang yang kini dicintainya...yaitu teman semasa kecilnya
yang kini entah dimana...Sedangkan Fahri...Fahri selalu berharap kalo Ifah bisa
menerimanya.
Beberapa tahun kemudian akhirnya pria yang
ditunggu – tunggu oleh Ifah pun tiba dari Kairo...Setelah beberapa bulan
kemudian lelaki itu menepati janjinya....
“ Aku akan melamarmu segera” tutur lelaki itu
“ Aku akan melamarmu segera” tutur lelaki itu
Kini tiba saatnya pernikahan ustadzah Lathifah
dengan pria itu....dan dengan sangat terpaksa Fahri datang kepernikahan itu....
“Pedih rasanya melihat ifah bersanding bersamanya “ Gumam Fahri dalam
hati....
Lima tahun kemudian Ifah sudah dikaruniai 1 anak laki – laki yang kini genap
berusia 2 tahun....
Dan Fahri pun kini harus menerima
seorang wanita,Hafisah namanya dia adalah teman semasa kecil Fahri.Fahripun
bersedia menikahinya. Pernikahanpun berjalan dengan lancar, hingga akhirnya
mereka dikaruniai seorang anak perempuan, namun sayang Hafisah meninggal saat
melahirkan sang bayi.
***
Selang beberapa hari kemudian
orang tua Fahri merasa kasian terhadap Fahri, merekapun berencana menjodohkan
Fahri dengan seseorang....
“ Fahri, ibu akan mencarikan
pengganti Hafisah “ Kata ibu dengan nada pelan
“ terserah ibu saja” Fahripun
menyetujuinya tanpa ada perlawanan.
Kini tiba saatnya pernikahan itu,
Fahripun dengan besar hati akan menerima wanita itu dengan sepenuh hati, meskipun
ia tidak pernah bertemu sebelumya.
Dan setelah cadar tersebut
dibuka....sontak Fahri terkejut...
“ Lathifah??? Benar ini lathifah?”
Fahri benar – benar terkejut ternyata wanita yang dinikahinya saaat ini adalah
Ifah...orang yang sangat dicintainya.
“ Lathifah, bagaimana bisa...kau
beradadisini? Lalu bagaimana dengan suamimu? “ Tanya Fahri yang masih
dikejutkan dengan kehadiran lathifah.
“ Suamiku sudah meninggal dua
tahun yang lalu” terang ifah
“ Benar Nak, sebenarnya dari dulu
ibu dan bapak ingin menjodohkan mu dengan Lathifah, namun karna Lathifah sudah
bersuami, ya...mau apalagi...” Sahut ibu Fahri
Fahri dan Lathifahmpun saling
bertatap muka, matanya bertemu dan sulit untuk dilepaskan bagaikan tarik
mmenarik antar magnet, hatinya pun bertemu menjadi satu bagaikan garam yang
larut dalam air.
***
Merekapun kini hidup bahagia
dengan dua anak mereka....yaitu Lana Lani.
Sekian....dan terimakasih J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar