Rabu, 05 Maret 2014

UAS KTI



UAS Karya Tulis Ilmiah

1.      Bahasa karya tulis ilmiah yang baku digunakan adalah bahasa ilmiah, yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) dan EYD. Yaitu :
a.       Penggunaan bahasa yang baku. Misalnya tidak menggunakan kata “ bisa “ tetapi menggunakan kata “ dapat “
b.      Menggunakan bahasa yang efektif, efisien, dan logis
c.       Kata – kata yang digunakan tidak mengandung kalimat ambigu. Artinya, diksi atau pilihan kata hanya memilih kata – kata yang bermakna satu dan jelas. Misalnya, “ Tindakan kasus kprupsi terhadap DPR sudah sesuai aturan “, bukan “ Tindakan kasus korupsi terhadap anggota DPR bagus “menggunakan kata “ bisa “ tetapi menggunakan kata “ dapat “
d.      Kalimat – kalimat umumnya menggunakan kalimat pasif. Misalnya, “ saya sebaiknya mengabaikan masalah ini “. Sebaiknya seperti ini
“ masalah ini sebaiknya diabaikan
e.       Penggunaan kata “penulis” sebagai pengganti kata “saya” atau “kami”
f.       Dalam tulisan tidak digunakan ungkapan – ungkapan yang bersifat hiperbola atau melebih – lebihkan, misalnya tidak menggunakan kata – kata yang bersifat menyangatkan, intensify, seperti sangat, sekali, dan sejenisnya.
g.      Menghindari kata – kata yang mengekspresikan emosi, sepertia suka, bagus, cantik dan sejenisnya. Sebagai gantinya menggunakan kata, seperti “ memilih “, “ sesuai standar”,” menurut aturan”. Misalnya, “ tanggapan anggoota DPR mengenai pidato presiden sudah sesuai aturan
h.      Kalimat ditulis secara singkat, tidak bertele – tele atau memutar – mutar
i.        Tulisan banyak menggunakan terminologi khusus.
Penulisan karya tulis ilmiah mempersyaratkan penggunaan ragam bahasabaku. Laras bahasa yang digunakan dlam karya tulis ilmiah adalah laras bahas keilmuan. Antara lain meliputi : pelugasan, keobjektifa, ketertiban berfikir, penjauhan emosi, kebakuan kata dan ungkapan, langgamnya tidak meluap – luap, dan penggunaan kata atau kalimat dengan ekonomis.
Manfaat bahasa baku karya tulis ilmiah :
1.      Dapat menambah keilmiahan karya yang kita buat
2.      Kita dapat mengaplikasikan bahasa baku dan EYD yang baik dan benar
3.      Dapat menambah wawasan kita mengenai bahasa baku yang sebenarnya tidak kita sering gunakan
4.      Menjadikan kita terbiasa untuk menulis dengan bahasa baku

Unsur – unsur yang harus dipenuhi dalam bahsa karya tulis ilmiah :
1.      Logis
2.      Sistematis
3.      Objektif
4.      Ringkas dan padat
5.      Konsisten

2.      Teknik penulisan artikel koran atau majalah :
a.       Pemilihan tema atau topik
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih tema atau topik :
1)      Mencari yang sedang tren
2)      Atau bisa juga kita yang menciptakan masalah itu sendiri menjadi sebuah hal yang tren
3)      Pilih yang dekat dengan kebanyakan sasaran pembaca kita
4)      Hindari topik yang tidak kita kuasai atau menimbulkan problemik yang tidak perlu
5)      Biasakan berlatih mengikuti peristiwa yang berkembang untuk bahan tulisan
b.      Membuat kerangka tulisan
c.       Pengumpulan data
d.      Pengolahan data
e.       Memberi judul
f.       Membuat lead yang bagus
g.      Membuat alur tulisan
h.      Menutup tulisan
Tiga judul artikel koran :
1.      Hukuman Sosial bagi Para Koruptor
2.      Guru Senior Tertekan Ikuti Kebijakan Pendidikan
3.      Penerapan Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi
Isi dari artikel koran atau majalah :
1.      Fakta yang ada pada lingkungan
2.      Kejadian yang terjadi pada kita
3.      Yang dimaksud dengan :
a.      Footnote
Footnote adalah catatan pada kaki halaman untuk menyatakan sebuah sumber kutipan, pendapat buah pikiran, fakta – fakta, dan sebagai pedoman penyusun daftar bacaan. Dengan format penulisan : ( Nama pengarang, judul buku, kota terbit : penerbit, tahun ) hlm.
Contoh : 1) Fatah Syukur, Sejarah Pendidikan Islam, ( Semarang : Pustaka Riski Putra, 2012 ), hlm. 45
2)  Syamsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta : Amzah, 2010 ), hlm. 16
b.      Innote
Innote adalah  sebuah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah yang berfungsi untuk menjelaskan suatu kata yang berada dalam teks yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Dengan ketentuan sebagai berikut :
1)      Membuat pengantar kalimat sesuai yang diperlukan
2)      Menampilkan kutipan baik dengan kutipan langsung maupun tak langsung
3)      Menulis ( Nama pengarang, Tahun : Nomor halaman )
Contoh :
a)      Gender adalah suatu konsep kultural yang merujuk pada karakteristik yang membedakan antara pria dan wanita secara biologis, perilaku, mentalis, dan sosial budaya ( Loren, 2001 : 165 )
b)      Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan individu secara fisik yang dilibatkan dalam pengevaluasian, perolehan dan mendapatkan barang dan jasa ( London dan Della Bitta, 1993 : 5 )
c.       Endnote
Endnote ( catatan akhir ) adalah catatan referensi yang diletakkan di akhir suatu karya tulis ilmiah, sebelum daftar pustaka.
Pada endnote, nama pengarang diletakkan setelah kutipan atau dicantumkan di bagian akhir narasi, dengan ketentuan sebagai berikut :
1)      Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan
2)      Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun tidak langsung
3)      Menulis ( Nama akhir pengarang, tahun terbit : nomor halaman).
Contoh :
a)      Seorang pendidik yang selalu berkecimpung dalam proses belajar mengajar, kalau ia benar – benar menginginkan tujuannya dapat dicapai secara efektif dan efisien, maka penguasaan materi saja tidaklah cukup, ia harus menguasai berbagai teknik atau metode yang tepat dalam proses belajar mengajar. ( Nata dan Zuhri, 1978:120).
b)      Pada aspek penguasaan pragmatik, anak dianggap sudah dapat berbahasa pada waktu ia mampu mengeluarkan kata – kata pertamanya, yaitu sekitar usia satu tahun. Akan tetapi, sesungguhn ya sejak masa – masa awal setelah kelahirannya, anaka mampu berkomunikasi dengan ibunya. Demikian juga orang – orang dewasa di lingkungannyapun memerlukan anak seolah – oalah sudah dapat berbicara (Kazz,1970:130)
d.      Daftar pustaka
Daftar pustaka adalah daftar yang memuat sejumlah pustaka atau sumber lain yang digunakan penulis untuk mendukung pendapatnya, atau hanya sekedar memberikan informasi bahwa ahli lain memiliki pendapat yang tidak sejalan pendapatnya. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut – turut dari atas ke bawah tanpa menggunakan angka.
Dengan format penulisan : Nama pengarang dibalik,
Contoh :
1.      Syukur, Fatah.2012.Sejarah Pendidikan Islam.Semarang : Pustaka Riski Putra
2.      Darwis, Djamaluddin.2006.Dinamika Pendidikan Islam.Semarang : RaSAIL
Persamaan antara footnote, innote, endnote, dan daftar pustaka adalah :
Persamaannya yaitu mereka sama – sama berfungsi sebagai menguatkan atau menambah kefaktual data – data yang ada. Antara innote dan endnote tatacara pembuatan hampir sama.
Perbedaan antar footnote, innote, endnote, dan daftar pustaka :
Footnote terletak pada bagian bawah halaman, dan dapat secara otomatis ditambahkan pada setiap halaman baru, Endnote terlatak pada akhir tulisan atau setiap bab, catatan yang hanya ada satu dan berada di akhir dokumen.anta Footnote dan daftar pustaka hampir sama hanya saja kalau pada bagian footnote terdapat halaman, sedangkan kalau daftar pustaka tidak,serta tata letak antara judul buku, pengaranggg, kotaaa terbit, dan tahun berbeda.

Tidak ada komentar: